Jakarta - Tahukah Anda jika 50 persen makanan yang dibuang ternyata dihasilkan dari restoran? Untuk mencegah pembuangan makanan ini, pemerintah China akan mengenakan denda bagi restoran yang membiarkan pengunjungnya tidak menghabiskan makanan yang dipesan.
Sesuai laporan dari pemerintah China, setiap makanan yang tidak habis dimakan dan jadi sampah di China ternyata dapat memberi makan 200 juta orang per tahun. Inisiatif untuk mengenakan denda bagi restoran yang membiarkan pengunjungnya tidak menghabiskan makanan ini berasal dari pihak pemerintah di daerah Zhuhai, China.
Pemerintah setempat bersama sebuah departemen khusus yang bernama The Office of the Spiritual Civilization Development Steering Commission of CPC telah mengusulkan rencana untuk mengenakan denda pada restoran-restoran tersebut.
Isi peraturan tentang denda tersebut menjelaskan bahwa pemerintah akan mengenakan denda sebesar 2000 sampai 10.000 Yuan (Rp 3.370.000 sampai Rp 16.800.000). Denda akan dipungut dari pengunjung restoran yang menyisakan makanan dan akan diakumulasi dengan jumlah pengunjung lain. Denda dibayarkan oleh pihak restoran.
Untuk mencegah pengunjung tidak menghabiskan makanan yang sudah dipesan, pihak restoran menaruh papan pengumuman kecil tentang peraturan dan denda di setiap meja makan yang ada di restoran.
Ada berbagai tanggapan pro dan kontra dari pemilik restoran yang dikenakan denda oleh pemerintah. Seperti yang dilansir di iFood (12/08/2013), salah seorang pemilik restoran yang tak setuju dengan peraturan ini mengatakan dia tidak bisa memaksa pelanggan untuk menghabiskan semua makanan yang dipesan.
Menurutnya juga, jumlah denda yang harus dibayarkan itu teralu besar. Pemilik restoran yang kontra ini berencana akan menyuap pejabat yang akan memeriksa sisa-sisa makanan di restorannya nanti.
Walaupun pro dan kontra terus bermunculan, ide tentang peraturan denda untuk yang membuang sisa-sisa makanan ini sebenarnya sangat baik. Hanya saja pemerintah setempat harus lebih menerapkan peraturan dan denda yang lebih praktis agar peraturan tersebut bisa ditiru secara global.
<source = Detik.com>
0 comments:
Post a Comment