Tugas Karya Ilmiah STMIK Amikom Yogyakarta
Klik di sini
Mobil Sport Porsche berbau Indonesia
MOBIL sport mewah Porsche menghadirkan kejutan di ajang Tokyo Motor Show 2013, Jepang. Indonesia boleh tersebut, karena nama yang digunakan produk mewah itu berbahasa Indonesia: "Porsche Macan Turbo".
The stars of Fast and Forioust Paul Walker Dead
RIP Paul Walker...
Laptop dengan harga selangit dan spek tinggi (gamers masuk)
Gamers masuk...
Latihan Soal UNAS 2014
Download soal latihan UNAS 2014 untuk siswa/i SMA SMK MA
Sunday, November 4, 2012
Saturday, November 3, 2012
Rumus Fisika kelas 9 SMP/MTs
RUMUS-RUMUS FISIKA SMP
(diurutkan berdasarkan SKL 2008)
NAMA :
KELAS / NO :
Design by Denny © 2008 SMPK 4 BPK PENABUR
NO
|
RUMUS
|
SIMBOL
|
SATUAN
(SI)
|
INFORMASI PENTING
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
Massa Jenis
ρ =
|
ρ = massa jenis
m = massa
v = volum
|
Kg/m3
Kg
m3
|
1 g/cm3 =1000 Kg/m3
1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
Pemuaian panjang zat padat
|
= pertambahan panjang
= panjang mula-mula
= koefisien muai zat padat
∆T = perubahan suhu
= panjang akhir
|
m
m
/oC atau /K
oC
m
|
Khusus bagian ini dan tidak harus dalam meter asalkan satuan keduanya sama misal dalam cm
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
Kalor
a. Kalor untuk menaikan suhu benda
Q = m.c.∆T
b. Kalor untuk merubah wujud benda
Q = m.L
c. Asas Black
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2)
d. Alat Pemanas
|
Q = kalor
m = massa
c = kalor jenis
L = kalor laten (kalor uap, kalor embun, kalor beku, kalor lebur)
P = daya alat pemanas
t = waktu untuk menaikan suhu
|
Joule
Kg
J/KgoC
J/kg
watt
sekon
|
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = o,24 kalori
T1>T2 (Benda yang mempunyai suhu lebih diletakkan di ruas kiri)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4
|
Gerak Lurus Beraturan
s = v.t
|
s = jarak
v = kecepatan
t = waktu
|
M
m/s
s
|
1 km/jam = 1 x m/s
1 m/s = 1 x m/s
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5
|
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Vt = vo+at
Vt2 = vo2 + 2as
S = vot+(1/2)a.t2
|
vo = kecepatan awal
Vt = kecepatan akhir
a = percepatan
t = waktu
s = jarak
|
m/s
m/s
m/s2
sekon
m
|
Untuk perlambatan a bernilai negatif
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6
|
Gaya
F = m.a
Berat
w = m.g
|
F = gaya
m = massa
a = percepatan
w = berat
g = percepatan gravitasi
|
Newton
kg
m/s2
N
m/s2
|
Besarnya massa selalu tetap, namun berat tergantung percepatan gravitasi di mana benda tsb berada
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7
|
Tekanan Zat Padat
|
p = tekanan
F = gaya
A = luas permukaan bidang
|
Pascal (Pa)
N
m2
|
1 Pa = 1 N/m2
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8
|
Tekanan Zat Cair
Sistem hidrolik
Gaya apung / gaya ke atas
FA = wu – wf
FA = ρ.V.g
|
ρ = massa jenis cairan
g = percepatan gravitasi
h = kedalaman zat cair
F1 = gaya pada penampang 1
F2 = gaya pada penampang 2
A1 = Luas penampang 1
A2 = Luas penampang 2
FA = Gaya ke atas
wu= berat benda ditimbang di udara
wf = berat benda dalam cairan
V = volum zat cair yang dipindahkan
|
Kg/m3
m/s2
m
N
N
m
N
N
N
|
Sistem hidrolik diaplikasikan pada mesin pengangkat mobil sehingga beban yang berat dapat diangkat dengan gaya yang lebih kecil, satuan A1 harus sama dengan A2 dan satuan F1 harus sama dengan F2
ρ.V.g merupakan berat zat cair yang dipindahkan benda ketika benda dicelupkan ke dalam suatu cairan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
9
|
Tekanan gas pada ruang tertutup
P1.V1 = P2.V2
|
P = Tekanan
V = Volume gas
|
atm
m3
|
Suhu gas dianggap tetap
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10
|
Energi potensial
Ep = m.g.h
Energi Kinetik
Ek = mv2
|
m = massa
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian
v = kecepatan
|
kg
m/s2
m
m/s
|
Pada saat buah kelapa jatuh dari pohon, buah mengalami perubahan bentuk energi dari energi potensial menjadi energi kinetik
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
11
|
Pesawat Sederhana
Pengungkit
w. w = F. F
Keuntungan mekanis Pengungkit
KM = =
Katrol
KM =
Bidang Miring
KM = =
|
w = berat beban
F = gaya / kuasa
w = lengan beban
F = lengan kuasa
KM = keuntungan mekanis
s = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah
|
N
N
m
m
-
m
m
|
Pada takal / sistem katrol, besarnya KM ditentukan oleh jumlah banyak tali yang menanggung beban atau biasanya sama dengan jumlah katrol dalam sistem tsb.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
12
|
Getaran
f = =
T = =
Gelombang
v =
|
f = frekuensi getaran / gelombang
T = periode getaran / gelombang
n = jumlah getaran / gelombang
v = cepat rambat gelombang
= panjang (satu) gelombang
|
Hertz
sekon
-
m/s
m
|
Hertz = 1/sekon
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
13
|
Bunyi
d =
|
d = kedalaman
v = cepat rambat gelombang bunyi
t = selang waktu antara suara (atau sonar) dikirim sampai didengar / diterima kembali
|
m
m/s
sekon
|
Rumus ini dapat digunakan untuk mengukur kedalaman air atau kedalaman gua.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
14
|
Cahaya
Cermin Lengkung (cekung dan cembung)
Menentukan sifat bayangan cermin cekung
Ruang Benda+Ruang Bay = 5
III II I IV
R f O
Lensa (cekung dan cembung)
(depan) ( belakang)
2F2 F2 O F1 2F1
|
f = jarak fokus cermin
R = jari-jari kelengkungan cermin
So = jarak benda di depan cermin
Si = jarak bayangan dari cermin
Hi = Tinggi bayangan
Ho = Tinggi benda
M = Perbesaran
Pada cermin cekung :
P = kekuatan lensa
f = jarak fokus lensa
Pada lensa cembung :
|
cm
cm
cm
cm
cm
cm
- (kai)
dioptri
|
f cermin cekung (+)
f cermin cembung (-)
Si (+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya
M > 1 bay diperbesar
M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil
Bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu bersifat : maya, tegak, diperkecil
Untuk mencari kekuatan lensa, jarak fokus harus dalam meter
f lensa cembung (+)
f lensa cekung (-)
Si (+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya
M > 1 bay diperbesar
M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil
Bayangan yang dibentuk lensa cekung selalu bersifat : maya, tegak, diperkecil
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
15
|
Alat Optik
a. Lup
Ma=
Mt=
b. Mikroskop
M = fob x fok
|
Ma = Perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum
Mt = Perbesaran untuk mata tidak berakomodasi / rileks
f = fokus lup
M = Perbesaran Mikroskop
fob = fokus lensa obyektif
fok = fokus lensa okuler
|
- (kali)
- (kali)
- (kali)
cm
cm
|
Lensa okuler merupakan lensa yang berada di dekat mata pengamat
Lensa obyektif berada di dekat obyek yang diamati
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
16
|
Listrik Statis
|
F = gaya coulomb
k = konstanta coulomb
Q = muatan listrik
d = jarak antar muatan
I = arus listrik
t = waktu
|
N
Nm2/c2
coulomb
m
ampere
sekon
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
17
|
Listrik Dinamis
Hukum Coulomb
V = I.R
Hambatan Penghantar
Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn
Rangkaian Paralel R
Rangkaian Paralel terdiri dari 2 Resistor
Rt =
Hukum Kirchoff 1
I masuk = I keluar
Rangkaian Listrik dengan hambatan dalam
a. Baterai Seri
b. Baterai Paralel
|
V = beda potensial
W = energi listrik
Q = muatan listrik
R = hambatan
ρ = hambatan jenis
= panjang kawat penghantar
A = Luas penampang penghantar
I = kuat arus
n = jumlah elemen
E = GGL (gaya gerak listrik)
r = hambatan dalam sumber tegangan
R = hambatan luar total
|
volt
joule
coulomb
ohm(Ω)
Ωm
m
m2
ampere
-
Volt
ohm
ohm
|
GGL merupakan beda potensial baterai yang dihitung saat rangkaian terbuka atau beda potensial asli baterai
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
18
|
Energi Listrik dan Daya Listrik
a. Energi Listrik
W = Q.V
W = V.I.t
W = I2Rt
W=
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R
P =
P =
|
W = Energi Listrik
Q = Muatan Listrik
V = tegangan / beda potensial
I = Kuat Arus Listrik
P = Daya Listrik
t = waktu
|
joule
coulomb
volt
ampere
watt
sekon
|
i kalori – 4,2 Joule
I J = 0,24 kal
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
19
|
Gaya Lorentz
F = B.i.
|
F = Gaya Lorentz
B = Kuat medan magnet
i = kuat arus listrik
= panjang kawat
|
N
Tesla
A
m
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
20
|
Transformator
Efisiensi Transformator
|
Vp = tegangan primer / masukan
Vs = teg. Sekunder / keluaran
Ip = Arus primer / masukan
Is = Arus sekunder / keluaran
Np = jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Ws = Energi keluaran
Wp = Energi masukan
Ps = Daya keluaran
Pp = Daya masukan
|
V
V
A
A
-
-
J
J
watt
watt
|
Subscribe to:
Posts (Atom)